[DIPAKSA DEWASA]

[DIPAKSA DEWASA]

Rasanya baru kemarin, seorang anak kecil yang diam-diam memakan kornet mentah yang ada di dalam kulkas pada waktu siang hari di bulan puasa dan tanpa memberitahu ibunya bahwa dia telah batal, namun tetap mengikuti buka puasa; sekarang ia sudah berumur 21 tahun lebih 7 bulan.

Rasanya baru kemarin aku teringat pernah ditabrak motor ketika dibonceng kakak dengan sepeda. Kakak yang terluka, aku yang menangis tersedu. Meskipun pengendara motor tadi memberi kompensasi 3 lembaran uang berwarna ungu, namun aku tetap terisak. Sekarang kakak yang dulu kuingat tak pernah ingin bermain denganku karena aku merepotkan, sekarang sudah menimang bayi kecil perempuan. 

Rasanya baru kemarin aku bersama teman²ku (layaknya remaja-yang-tak-betah-di-rumah) yang seusai sekolah bukannya langsung pulang menikmati makanan rumahan yang tentunya gratis dan terjamin kehiginisannya, tapi malah nongkrong dan bercengkrama di Batagor Mas Brow atau kalau tidak Mie Nyonyor; sekarang salah satu diantaranya telah menyelesaikan pendidikan sarjana dan telah menjadi istri orang. 

Rasanya baru kemarin bahwa rasa ketakutan terbesar adalah ketika anggota keluarga pergi hingga malam hari, namun mereka lupa untuk menyalakan lampu di ruang tengah, sehingga mampu membuat anak bungsu ketakutan setengah mati ketika ia bangun tidur dalam keadaan gelap gulita; sekarang ketakutan terbesar yang ia alami adalah "apakah kamu bisa sukses di kemudian hari hingga membuat orang tuamu bangga?"

Lingkaran pertemanan yang semakin mengecil, 
Orang-orang yang telah sibuk dengan kesibukannya masing-masing,
Tanggung jawab yang (dalam waktu dekat) akan dipikul, 
Perasaan iri karena terus membandingkan diri sendiri dengan pencapaian orang lain, 
Agaknya menjadi proses pendewasaan yang bisa jadi kamu tidak ingin melaluinya, tetapi kamu harus. 

Aku jadi teringat ketika aku dulu tidak mau memakan bawang bombay dalam campuran daging lada hitam pada menu salah satu restoran Indonesia-Jepang karena aku tidak suka. Tetapi mama terus mengancamku untuk menghabiskan seluruh makanan atau di kemudian hari tidak akan makan disini lagi. Akhirnya aku memakan bawang bombay itu dengan terpaksa. Pada awalnya aku seperti ingin muntah, namun pada kunjungan² berikutnya, aku merasa bahwa rasa bawang bombay ini tidak seburuk itu. Akhirnya, sejak saat itu aku terbiasa memakan bawang bombay di setiap makanan. 

Entahlah, aku tidak tahu bahwa analogi ini terlalu sederhana atau bagaimana. Namun yang jelas, aku menganggap tahap pendewasaanku sama seperti saat aku tidak menyukai bawang bombay. Mungkin pada awalnya seperti seakan-akan terpaksa menjalaninya, namun setelah melalui prosesnya, aku sadar bahwa menjadi dewasa rasanya tidak seburuk itu. 

Sidoarjo; 11 Mei 2021, 23.25
Ditulis dengan ditemani hujan deras di luar rumah. 

Komentar