Cerpen bertema sama

Cerpen yang bertema sama :
Cerpen 1

Tikus Kota dan Tikus Desa 


Suatu hari, seekor tikus desa diutus  merantau ke kota untuk mencari makanan yang lebih banyak untuk keluarganya. Dengan hati yang sedih dia meninggalkan desanya yang indah. Banyak halang rintang ia hadapi, dari mulai dikejar kucing sampai hampir ditabrak mobil.  Setelah kelelahan, dia singgah di sebuah rumah, dibalik jendela, dia melihat tikus kota sedang menyantap makanan dengan lahapnya.

Tikus kota yang saat itu melihat kearah jendela mempersilahkan tikus desa untuk masuk ke rumahnya. Ketika di meja ruang makan, tikus desa selalu memperhatikan keadaan tikus kota. Dengan rupa putih, badan gendut, bersih serta diberi pakaian. Tikus kota tampak berbeda sekali dengan tikus desa. Tikus kota selalu memakan makanan enak setiap harinya. Lalu tikus desa bertanya “Dimana kau tinggal? Apakah di lubang pojok disana?” “Tentu saja bukan, aku tinggal di rumah kecil di sebelah sana” Seketika itu tikus desa melihat yang ditunjuk oleh tikus “Apakah itu yang kau sebut rumah?” “Ya tentu saja.” “Itu lebih mirip kurungan daripada rumah.”  “memangnya kenapa? Aku suka tinggal disana.” “Apa kau pernah keluar rumah ini?” “Untuk apa keluar, disini aku tersedia berbagai makanan yang enak. “Apa kau tidak bosan hidup disana sepanjang hidupmu dan tidak mengetahui indahnya dunia luar?” Tikus kota hanya terdiam.


Sejurus kemudian, tikus desa mengambil tas dan payungnya, keluar dari rumah tikus kota dan berkata, “Kamu mungkin bisa makan enak dan lezat disini sementara saya tidak, tapi saya lebih suka makanan sederhana dan hidup bebas di desa.” Di dalam hatinya dia merenung ternyata ada tikus yang hidupnya lebih menderita hidupnya daripada dirinya yaitu tidak dapat merasakan kebebasan layaknya tikus.


Moral dari kisah ini : Kemiskinan dengan kebebasan yang lebih baik daripada kaya dengan penuh kebosanan dalam kurungan.



Cerpen 2                            

Srigala Dan Anjing

 

Tersebutlah seekor srigala yang tinggal di hutan. Badannya kurus kering tinggal tulang-belulang. Suatu hari ketika sedang berjalan, dia bertemu dengan seekor anjing yang berbadan gemuk. Pemandangan itu menggugah selera si srigala yang lapar. Ingin sekali dia memangsa si anjing, tapi diurungkan niatnya karena sia anjing terlihat jauh lebih besar dan kuat dari dirinya. Sambil mencari akal untuk memangsanya, si srigala memuji si anjing:

Srigala:hai anjing, hebat benar dirimu. Hidup enak makan tercukupi hingga tubuhmu 
begitu besar dan kuat.
Anjing : Kawan, engkaupun bisa menjadi seperti aku jika kamu mau meninggalkan cara 
hidupmu yang liar di hutan. Disana hidupmu luntang lantung tidak teratur dan 
jauh dari keberuntungan. Hidup tidak ada tujuan dan selalu khawatir akan bahaya. 
Sebaiknya kamu ikut aku supaya nasibmu berubah.
Srigal: Disana apa pekerjaan kamu?
Anjing: Hampir tak ada. Cuma mengusir orang-orang yang tidak sopan, pengemis, dan lain 
sebagainya yang mau masuk ke pekarangan. Dan juga aku harus selalu berusaha 
menyenangkan hati majikanku. 
Srigala:Lalu apa upah yang kamu dapat?
Anjing: Upahku, setiap hari selalu tersaji sisa makanan majikanku yang berlimpah, tulang-
tulang ayam maupun burung. Bahkan juga aku mendapatkan pujian dari majikanku.
Srigala:Wow enak sekali hidupmu disana. Ingin sekali aku menjadi sepertimu. Tapi, kok 
di lehermu ada tanda lecet apa itu?
Anjing: Ah itu remeh saja. Kadang-kadang majikanku mengikatku di leher.
Srigala: Apa, jadi kamu sering diikat?! Jadi kamu tidak punya kebebasan?!
Anjing : Tidak selalu. Tapi apa salahnya?
Srigala: O banyak salahnya. Daripada hidup mewah seperti itu, lebih baik aku hidup 
kelaparan tetapi merdeka.

Kemudian srigala lari meninggalkan si anjing. Dan hingga kini srigala tetap masih tegap berdiri dengan keempat kakinya.


Kesamaan tema : kebebasan adalah hal yang lebih indah dari harta.

Komentar