Hubungan Negara Indonesia dengan Brazil



a.Diplomatik
Selama 55 tahun, hubungan diplomatik Indonesia dan Brasil telah berkembang sangat kuat. Indonesia-Brasil. Hal ini dimungkinkan karena kedua negara memiliki banyak kesamaan. Indonesia dan Brasil tidak saja sebagai negara demokrasi besar, tapi kedua negara ini juga memiliki sejarah persahabatan yang panjang. kesamaan lain antara Brasil dan Indonesia adalah sama-sama memiliki keberagaman etnis dan kultur penduduknya. Indonesia memiliki Bhinneka Tunggal atau persatuan dalam perbedaan (unity in diversity). "Bhinneka tunggal ika juga dirasakan di negara Brazil.
            Hubungan bilateral antara Indonesia-Brazil sejatinya telah terjalin dengan cukup baik sejak abad 19 tepatnya sekitar Maret 1953. Brazil dikenal sebagai pengekspor kopi terbesar di dunia dan juga pengekspor peralatan transportasi, bijih besi, kedelai, sepatu dan kendaraan bermotor. Mitra dagang Brazil yang utama adalah Amerika Serikat, China, Argentina, Belanda dan Jerman. Namun Brazil memiliki hubungan kerja sama baik dengan negara-negara ASEAN, terutama Indonesia. Indonesia dan Brazil memiliki banyak potensi untuk saling bekerja sama dan memajukan negara masing-masing ditambah dengan Indonesia digemari turis Brasil, terutama mereka yang hobi olahraga diving .

b.Ekonomi dan Perdagangan (Ekspor Impor)
Pemerintah Brazil menawarkan program percepatan kerjasama bilateral dibidang perdagangan dengan Indonesia sampai 3% dari total perdagangan global kedua negara. Sampai saat ini porsi ekspor Brazil ke Indonesia dari total ekspor negara itu keseluruh dunia hanya sekitar 0,43%, dan porsi impor dari Indonesia hanya 0,65%. Sementara itu, Brazil hanya mencakup 0,69% dari total ekspor Indonesia, dan 0,92% dari total impor nasional. Kerjasama perdagangan Indonesia dan Brazil dari impor dan ekspor masih di bawah 1% dari total perdagangan kedua negara di dunia. Jadi dapat dinaikkan sampai 2% sampai 3%.
            Trend volume perdagangan kedua negara dalam kurun waktu 2004-2008 meningkat sebesar 32,1%, dimana posisi minus berada di pihak Indonesia. Volume perdagangan tahun 2008 sebesar US$ 2.368.091 (Indonesia minus US$ 382,6 juta). Krisis ekonomi dunia tahun 2009 mempengaruhi volume perdagangan kedua negara dalam kurun waktu Januari-Oktober 2009 sebesar -18,47% dibandingkan periode yang sama tahun 2008 . Neraca perdagangan periode Januari-Oktober 2009 sebesar US$ 1.589.334 (Indonesia minus US$ 191, 3 juta).

1.                  Perdagangan total RI-Brasil selama tahun 2006-2008 rata-rata tumbuh sebesar 33,57% per tahun. Ekspor Indonesia pada periode 2004-2008 mencatat pertumbuhan rata-rata sebesar 38,49% per tahun. Sedangkan impor Indonesia tercatat tumbuh rata-rata sebesar 30,83% per tahun. Produk-produk ekspor utama dari Indonesia ke Brasil adalah komoditi pertanian dan perkebunan seperti karet alam,Crude Palm Oil (CPO), kakao, dan minyak sawit; produk-produk manufaktur seperti benang poliester, suku cadang sepeda motor, traktor, kendaraan motor, peralatan pengolahan data otomatis, kertas dan produk kertas dan peralatan mesin elektronik. Produk impor utama Indonesia dari Brasil adalah komoditi pertanian seperti ekstrak minyak kacang kedelai, tembakau dan gula; pertambangan seperti bijih besi; bahan-bahan mentah seperti bubur kertas (pulp) dan kapas; bahan-bahan kimia seperti soda dan sulfat; produk-produk manufaktur seperti turbo jet, tube inox dan mesin untuk pabrik selulose.

2.                  Volume perdagangan kedua negara meliputi setengah dari total volume perdagangan Indonesia dengan kawasan Amerika Selatan dan Karibia. Total volume perdagangan Indonesia - Brasil tahun 2007 berjumlah US$ 1.587.413.710, yang terdiri dari ekspor sebesar US$ 893.977.708 dan impor sebesar US$ 693.436.002. Sementara total volume perdagangan tahun 2008 meningkat menjadi US$ 2.252.668.195, yang terdiri dari ekspor sebesar US$ 1.109.606.051 dan impor sebesar US$ 1.143.062.144. Dengan demikian Indonesia kembali mengalami defisit sebesar US$ 33.456.093.


3.                  Jika melihat perkembangan perdagangan Indonesia - Brasil terutama perkembangan ekspor Indonesia, dapat disimpulkan bahwa selama kurun waktu 6 tahun terakhir ekspor Indonesia ke Brasil telah meningkat menjadi lebih dari 300%, yaitu dari US$ 318 juta pada tahun 2003 menjadi lebih dari US$ 1 milyar pada tahun 2008. Untuk meningkatkan hubungan perdagangan tersebut. Berikut tabel perkembangan ekspor Indonesia sejak tahun 2003 –2009 (Juni):

Neraca Perdagangan Indonesia – Brasil
Tahun

Ekspor


Impor

Saldo
Volume
2003
318.379,6
322.769,0
- 4.369,4
641.148,5
2004
329.832,1
442.007,1
+ 112.175,0
771.839,2
2005
402.604,3
454.375,4
- 51.771,0
856.979,7
2006
626.135,6
515.146,5
+ 110.989,0
1.141.282,1
2007
786.353,3
686.731,5
+ 99.621,7
1.473.084,8
2008
992.699,7
1.375.391,3
- 382.691,6
2.368.089,6
2009
888.403,3
1.086.960,6
- 198.557,3
1.975.363,8
Tahun 2003 - 2009 (dalam US$)


Kita semua berharap agar Indonesia dan Brazil terus meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan dan energi, karena masalah pertahanan dan energi sangat penting. Contohnya dalam bidang pertahanan adalah penjualan pesawat terbang yang bagus dan murah karena Indonesia adalah negara besar yang harus memiliki pertahanan yang bagus dan itu harus didukung oleh berbagai peralatan yang canggih. Dan juga di bidang energi dan migas kedua belah negara harus terus meningkatkan kerjasamanya.



c.Sosial dan Budaya
Untuk memajukan kerjasama sosial budaya, termasuk di bidang pendidikan, kedua negara telah memiliki perjanjian yang ditandatangani tanggal 12 Juli 2008 di Jakarta. Bidang-bidang kerjasama yang tercakup dalam perjanjian antara lain meliputi misi pertukaran pengajar, peneliti dan siswa; proyek penelitian bersama untuk mengembangkan sumber daya manusia di universitas; pertukaran dokumen dan publikasi dari hasil penelitian bersama; bantuan teknis bagi pengembangan dan pelatihan pengajar; dan sebagainya.
Indonesia telah beberapa kali mengirimkan misi kesenian ke Brasil untuk mengadakan pertunjukan di beberapa kota. Pada kesempatan kunjungan Presiden RI ke Brasil dan dalam rangka peringatan hubungan bilateral RI-Brasil ke-55, pada tanggal 19 November 2008 di kota Rio de Janeiro telah diadakan Gala Dinner yang menampilkan tim kesenian Indonesia. Pada tanggal 19-20 November 2009, KBRI Brasilia dan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa menampilkan tim kesenian dan peragaan busana batik untuk mengisi acara Festival Indonesia di kota Rio de Janeiro.

d.Politik
Walaupun kedua negara tersebut memiliki kesamaan wilayah yang luas dan juga jumlah penduduk yang cukup padat, keduanya ternyata memiliki pandangan dalam berbagai isu regional dan multilateral, usaha penegakan demokrasi dan HAM. Indonesia dinilai oleh Brazil sebagai negara yang sudah tidak diragukan lagi peranannya bagi stabilitas kawasan Asia Tenggara dan kawasan Asia Pasifik. Sejalan dengan politik luar negeri yang tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, Pemerintah Brazil mendukung integritas wilayah NKRI dan langkah-langkah reformasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam pemajuan HAM dan demokrasi.

e.Investasi
            Investasi Indonesia di Brasil melalui pembangunan pabrik rokok Djarum di Bahia, Brasil merupakan realisasi kerjasama antara PT Djarum Indonesia dengan Golden Leaf Tobacco, Ltd. (GLT) Dalam kerangka kerjasama tersebut, GLT berkewajiban untuk membayar biaya lisensi yang jumlahnya dihitung total dari penjualan rokok yang dipasarkan secara eksklusif untuk wilayah Brasil dan Amerika Latin. Pendirian pabrik rokok PT Jarum yang selesai dibangun pada bulan April 2002 itu merupakan salah satu langkah positif dalam memperkenalkan produk Indonesia serta menambah devisa negara. Sementara investasi Indonesia lainnya di Brasil adalah di bidang kehutanan (Pulp) dan poliester (PT Pulp).
 f.Pertanian
Pemerintah Brasil sebagai salah satu negara yang mengembangkan sektor pertanian dengan baik disamping sektor industri lainnya. Saat ini telah terdapat Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama di bidang Pertanian yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian kedua negara di Brasilia tanggal 18 November 2008 pada saat kunjungan Presiden RI ke Brasil. Sebelumnya Menteri Pertanian kedua negara pada tanggal 16 Maret 2007 di Jakarta telah pula menandatangani pembentukan Komite Konsultasi di bidang Pertanian (Consultative Committee on Agriculture/CCA) sekaligus melakukan pertemuan pertamanya. Pembentukan CCA ini tidak terlepas dari upaya Brasil untuk mengekspor daging sapinya ke Indonesia, namun hal ini masih terhambat oleh isu Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang ditengarai masih terdapat di wilayah Selatan Brasil.

Komentar

Posting Komentar