PEMBENTUKAN HARGA PASAR
Penjual dan pembeli yang berinteraksi akan
melakukan proses tawar-menawar. Proses tawar-menawar ini menunjukkan adanya
permintaan dan penawaran barang. Penjual akan menawarkan barang dagangannya
dengan harga yang telah ditentukan dan pembeli akan meminta barang diinginkan
dengan harga rendah. Proses tawar-menawar ini akan berlangsung hingga tercapai
kesepakatan harga.
A. Permintaan Barang dan Jasa
Berikut ini adalah contoh pengalaman Desi. Desi ingin membuka
usaha toko buah, untuk itu dia membeli buah jeruk di pasar, tetapi sebelumnya
dia membuat catatan belanja berikut ini.
Tabel 17.1 Daftar Pembelian Jeruk
Berdasarkan daftar belanjaan Desi di atas
menunjukkan bahwa pada saat harga jeruk sebesar Rp4.500,00, Desi akan membeli
jeruk sebanyak 140 kg. Ketika harga Rp6.000,00, maka Desi hanya akan membeli
jeruk sebanyak 20 kg. Kesediaan Desi untuk membeli jeruk dalam berbagai jumlah
pada tingkat harga tertentu merupakan contoh permintaan.
Pada saat Desi menyusun daftar permintaan jeruk,
Desi juga harus mempertimbangkan uang yang dimilikinya. Jika uang yang tersedia
dapat digunakan untuk memenuhi keinginan Desi untuk membeli jeruk maka permintaan
jeruk dapat terjadi. Apabila dalam merumuskan pengertian permintaan hanya
memerhatikan faktor harga barang dan jumlah barang yang diminta, serta
menganggap faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka permintaan adalah
keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada berbagai tingkat
harga, waktu, dan tempat tertentu.
2.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan
Faktor-faktor selain harga pengaruhnya tidak sekuat faktor harga.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi permintaan.
a. Harga Barang itu Sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
b . Harga Barang
Subtitusi (Pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
c . Harga Barang
Komplementer (Pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
d . Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.
e . Selera Konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
f . Intensitas Kebutuhan
Konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.
g . Perkiraan Harga di
Masa Depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
h. Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
Permintaan
dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan
daya beli dan jumlah subjek pendukung.
a. Permintaan Menurut
Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
b . Permintaan Menurut
Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
1 ) Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi.
2 ) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar. Bentuk permintaan kolektif pada Tabel 17.2.
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
1 ) Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi.
2 ) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar. Bentuk permintaan kolektif pada Tabel 17.2.
Tabel 17.2 Daftar Permintaan Pasar terhadap
Jeruk
4. Hukum
Permintaan
Pada
Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi, Ketika harga jeruk
Rp4.500,00/kg permintaan Desi sebesar 140 kg. Namun ketika harga jeruk
Rp6.000,00/kg, permintaan turun menjadi 20 kg. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi harga suatu barang, permintaan akan turun. Kondisi tersebut
menggambarkan bunyi hukum permintaan. Hukum permintaan adalah hukum yang
menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga
dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang
diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.
Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
Pada hukum permintaan berlaku asumsi
ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau
faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
5. Kurva
Permintaan
Hukum
permintaan yang telah kalian pelajari di atas dapat digambarkan menggunakan
suatu grafik yang disebut kurva permintaan. Perhatikan kembali daftar
permintaan yang dilakukan Desi dalam membeli jeruk pada tabel berikut
ini.
Tabel 17.3 Permintaan Jeruk Desi
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik
seperti gambar di samping. Bentuk kurva permintaan di samping memiliki
kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya
apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya
(ceteris paribus). Perlu kalian sadari, bahwa ketika menganalisis permintaan,
terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang
bersedia diminta.
Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah keseluruhan dari
kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C + D
+ E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan
daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang
bersedia diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu.
Misalnya titik A, menggambarkan bahwa pada harga Rp4.500,00 jumlah yang diminta
adalah 140 kg. Dengan demikian, setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan
jumlah barang yang diminta.
Elastisitas
permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh
faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan
bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan mengenai
permintaan Desi terhadap jeruk.
Pada contoh di depan menunjukkan bahwa berubahnya jumlah jeruk
yang diminta Desi akibat dari perubahan harga jeruk itu sendiri. Apabila
pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka jumlah jeruk yang diminta pun juga
akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi mengalami penurunan maka jumlah
jeruk yang diminta akan turun.
Tabel 17.4 Daftar Jumlah Jeruk yang Diminta
Akibat Perubahan Pendapatan
Apabila dari tabel di atas diubah dalam bentuk
grafik, maka akan tampak seperti di bawah ini.
Kurva permintaan mengalami pergeseran ke kanan
dari D ke D1 dan bergeser ke kiri dari D ke D2. Pergeseran ke kanan dari kurva
permintaan menunjukkan pertambahan jumlah permintaan karena adanya peningkatan
pendapatan. Sedangkan kurva bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan
karena penurunan pendapatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya
perubahan pendapatan dapat mengubah jumlah permintaan akan barang serta dapat
menggeser kurva permintaan.
B. Penawaran Barang dan Jasa
Kalian tentunya masih ingat mengenai daftar permintaan jeruk Desi,
bukan? Jika kalian sudah lupa, mari kita bersama-sama mengingat kembali
mengenai permintaan. Berdasarkan daftar permintaan jeruk Desi dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang diminta semakin sedikit. Hal
tersebut apabila dilihat dari sisi pembeli. Bagaimana jika dilihat dari sisi
penjual jeruk? Supaya kalian dapat menjawab pertanyaan tersebut, mari kita
pelajari bersama mengenai daftar penjualan jeruk Pak Heri berikut ini.
Tabel di atas menunjukkan berbagai jumlah jeruk
yang ingin dijual oleh Pak Heri pada berbagai tingkat harga tertentu pada saat
tertentu. Pak Heri sebagai penjual tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang
besar. Oleh karena itu jika Pak Heri menjual jeruknya dengan harga Rp4.500,00,
jumlah jeruk yang ingin ditawarkan sebanyak 50 kg. Apabila harganya Rp4.750,00,
jumlah jeruk yang ditawarkan adalah 60 kg. Akan tetapi jika harga jeruk setiap
satu kilogramnya sebesar Rp6.000,00, Pak Heri akan menjual lebih banyak lagi
jeruknya, yaitu sebanyak 110 kg.
Daftar yang menunjukkan penjualan jeruk Pak Heri
itulah merupakan contoh penawaran. Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang
yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu
tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga
ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin
sedikit.
Banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
Banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
2.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran
Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat.
Hal-hal yang mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap
jumlah penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran.
a. Harga Barang itu
Sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b . Harga Barang
Pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
c . Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
d . Kemajuan
Teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
e . Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
f . Perkiraan Harga di
Masa Depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran
kolektif.
a. Penawaran Individu
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. Contoh penawaran jeruk oleh Pak Heri (lihat Tabel 17.5).
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. Contoh penawaran jeruk oleh Pak Heri (lihat Tabel 17.5).
b . Penawaran Kolektif
Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan. Contoh penawaran kolektif yang dilakukan oleh Pak Heri dan pedagang buah jeruk di pasar dapat dilihat pada Tabel 17.6.
Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan. Contoh penawaran kolektif yang dilakukan oleh Pak Heri dan pedagang buah jeruk di pasar dapat dilihat pada Tabel 17.6.
Tabel 17.6 Daftar Penawaran Pasar terhadap Jeruk
4. Hukum
Penawaran
Perhatikan
daftar penawaran jeruk Pak Heri. Pada tabel tersebut akan terlihat bahwa
apabila harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebanyak 50 kg.
Pada saat harga Rp4.750,00. Pak Heri menawarkan jeruknya sebanyak 60 kg. Hingga
pada harga Rp6.000,00, jumlah jeruk yang ditawarkan sebanyak 110 kg.
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah
harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang
disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah
barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum
penawaran berbunyi:
Hukum penawaran akan berlaku apabila
faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
5. Kurva
Penawaran
Kurva
penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang
dengan jumlah barang yang ditawarkan. Coba perhatikan Tabel 17.5 mengenai
daftar penawaran jeruk Pak Heri. Kurva penawaran dapat dibuat berdasarkan tabel
tersebut.
Pada kurva di atas. Kurva bergerak dari kiri
bawah ke kanan atas. Dengan demikian kurva penawaran mempunyai slope positif.
Artinya jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga barang.
Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.
6.
Elastisitas Penawaran
Sama
halnya pada elastisitas permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami
pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran
selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya
kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah
penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser
ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang.
Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik
karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran
jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan
mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini yang akan
menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah kenaikan
harga.
Tabel 17.7 Daftar Jumlah Jeruk yang Ditawarkan
Akibat Perubahan Kenaikan Harga
Tabel di atas jika
dibuat grafik akan tampak seperti berikut ini.
Pada kurva penawaran di atas. Kurva penawaran S
bergeser ke kiri menjadi S1. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan
jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk tersebut sebagai
akibat dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya
perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap tetap,
akan mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.
C. Harga Pasar
Permintaan selalu berhubungan dengan pembeli, sedangkan penawaran
berhubungan dengan penjual. Apabila antara penjual dan pembeli berinteraksi,
maka terjadilah kegiatan jual beli. Pada saat terjadi kegiatan jual beli di
pasar, antara penjual dan pembeli akan melakukan tawar-menawar untuk mencapai
kesepakatan harga. Pembeli selalu menginginkan harga yang murah, agar dengan
uang yang dimilikinya dapat memperoleh barang yang banyak. Sebaliknya, penjual
menginginkan harga tinggi, dengan harapan ia dapat memperoleh keuntungan yang
banyak.
Perbedaan itulah yang dapat menimbulkan tawar-menawar harga. Harga
yang telah disepakati oleh kedua belah pihak disebut harga pasar. Pada harga
tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta.
Dengan demikian harga pasar disebut juga harga keseimbangan (ekuilibrium).
Faktor terpenting dalam pembentukan harga adalah kekuatan
permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran akan berada dalam
keseimbangan pada harga pasar jika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang
ditawarkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel 17.8 mengenai daftar
permintaan dan penawaran buah jeruk.
Pada tabel di atas, harga keseimbangan terjadi
pada harga Rp5.250,00. Pada harga tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama
dengan jumlah barang yang diminta yaitu sebesar 350 kg. Jumlah jeruk 350 kg
disebut jumlah keseimbangan. Perhatikan grafik di bawah ini.
Pada kurva di atas, titik
keseimbangan pasar terjadi pada titik E (ekuilibrium), di mana pada harga
Rp5.250,00, jumlah barangbarang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan yaitu sebesar 350 kg. Harga sebesar Rp5.250,00 disebut harga
keseimbangan, sedangkan jumlah jeruk 350 kg disebut sebagai jumlah
keseimbangan. Apabila pada tingkat harga Rp6.000,00 penjual menawarkan jeruknya
sebanyak 500 kg, sedangkan pembeli hanya membutuhkan jeruk sebanyak 200 kg, apa
yang akan terjadi? Tentunya penjual akan terjadi kelebihan penawaran (surplus)
sebanyak 300 kg jeruk (500 kg – 200 kg). Begitu juga pada tingkat harga
Rp5.500,00 dan Rp5.750,00, penjual akan mengalami kelebihan jumlah jeruk yang
dijual.
Berbeda halnya pada saat tingkat harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin dibeli sebanyak 500 kg, namun penjual hanya menjual jeruknya sebanyak 200 kg. Dengan demikian permintaan sebanyak 300 kg jeruk tidak bisa terpenuhi oleh penjual. Apabila di pasar jumlah permintaan lebih banyak dari pada jumlah penawaran maka akan terjadi kelebihan permintaan atau disebut juga shortage.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa proses terbentuknya harga pasar jika terdapat hal-hal berikut ini.
a. Antara penjual dan pembeli terjadi tawar-menawar.
b. Adanya kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
a. Antara penjual dan pembeli terjadi tawar-menawar.
b. Adanya kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
3. Macam-Macam Penjual dan Pembeli
o Macam-macam Pembeli
ditinjau dari Sikapnya dalam Menghadapi Pergeseran Harga Keseimbangan
a. Pembeli
Super Marginal
Pembeli
super marginal merupakan pembeli yang mempunyai daya beli di atas harga pasar.
Pembeli memiliki kelebihan kesediaan untuk membayar harga pasar atau mereka
atau mereka menerima premi konsumen. Karena harga berada di bawah harga pasar,
seolah-olah mereka menerima premi yang disebut premi konsumen.
b. Pembeli
Submarginal
Pembeli
golongan ini daru dapat melakukan pembelian apabila harga pasar turun. Selama
harga pasar tidak turun, maka mereka tidak mampu membeli. Jadi pembeli
submarginal merupakan pembeli yang harga subjektifnya berada di bawah harga
pasar.
c. Pembeli
Marginal
Pembeli
marginal merupakan pembeli yang harga beli subjektifnya berada pada harga
pasar/harga keseimbangan. Apabila harga pasar bergerak naik maka pembeli
golongan ini tidak mampu untuk membeli.
o Macam-macam Pembeli
ditinjau dari Sikapnya dalam Menghadapi Pergeseran Harga Keseimbangan
a. Penjual
Supermarginal
Penjual
supermarginal merupakan penjual yang harga pokoknya berada dibawah harga pasar.
Harga pasar itu bagi penjual mengguntungkan karena harga pokok mereka lebih
murah dari atau di bawah harga pasar sehingga penjual mendapatkan premi produsen.
b. Penjual
Submarginal
Penjual
submarginal merupakam penjual yang harga pokoknya di atas harga pasar. Untuk
menjual mereka menunggu kenaikan harga setelah itu baru menjual.
c. Penjual
Marginal
Penjual marginal
merupakan penjual yang harga pokoknya sama dengan harga di pasar. Untuk menjual
barang dagangan menunggu naknya harga supaya memperoleh keuntungan.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus