Latihan 03 Kelas 8 Basis

Taj Mahal, Lambang Keabadian Cinta


T
aj mahal dikenang sebagai lambing cinta abadi Kaisar Shah jahan untuk istrinya Mumtaz Mahal. Taj Mahal merupakan symbol cinta dan hasrat. Seperti dilansir new7wonders.com, Taj Mahal dibangun Kisar Mogul kelima itu antara tahun 1631-1648 untuk mengenang istrinya, Arjuman Bano Begum, atau lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal. Awalnya, Shah Jahan hanya menyebut masjid itu sebagai makam Mumtaz Mahal, namun akhirnya berkembang menjadi Taj Mahal yang berasal dari Persia. Mumtaz Mahal meninggal di usia 39 tahun, ketika melahirkan pada tahun 1631. Kematian sang permaisuri ini membuat sang raja berduka. Sebelum meninggal, Mumtaz berpesan ‘ingin dibuatkan makam yang tak pernah disaksikan dunia sebelumnya untuk mengenangnya’. Jadilah Jahan kemudian mengerahkan 20 ribu tenaga kerja menunaikan pesan istrinya itu. Bahan bangunan didatangkan dari seluruh India dan Asia tengah dengan menggunakan 1000 gajah. Berdirilah kubah utama setinggi 57 meter. 28 batu-batuan indah dari berbagai wilayah di Asia digunakan. Batu pasir merah dari Fatehpur Sikri, jasper dari Punjab, jade dan Kristal dari Cina, batu pirus dari Tibet, lapis lazuri dan safir dari Srilanka, batubara dan batu kornelian dan berlian dari Panna. Lantainya pun terbuat dari pualam yang bercahaya dari Makrana, Rajasthan. Tak seperti makam Mughal lainnya, taman Taj Mahal berada didepan makam. Latar belakang Taj Mahal adalah langit, sehingga Taj Mahal terlihat begitu gemerlap dengan warna. Komposisi bentuk dan garisnya pun simetris sempurna. Taj Mahal benar-benar simbol cinta dan kasih sayang.
Keindahan dan kemegahan Taj Mahal telah memberikan inspirasi kepada para seniman dalam melahirkan karya-karya terindahnya dalam berbagai bentuk. Cerita keabadian cinta yang mengilhami pembangunannya telah menarik pengunjung dari berbagai belahan dunia untuk menyaksikannya.
Taj Mahal berdiri kokoh di Agra, sebuah kota kecil di Negara Bagian Uttar Pradesh yang berjarak sekitar 200 kilometer di selatan New Delhi, India. Mahakarya manusia yang masih dikagumi hingga kini itu merupakan kompleks pemakaman yang dibangun dengan memadukan gaya arsitektur Persia, Turki, Islam, dan India.
Kompleks Taj Mahal berada di tepi Sungai Yamuma dan memiliki lima bagian utama, yaitu darwaza (gerbang utama), bageecha (taman), masjid, naqqar khana atau jawab (rumah peristirahatan), dan rauza (musoleum), sebagai pusat dari seluruh bangunan yang ada. Dinding utama bangunan dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat suci Al-Quran serta ukiran dengan motif-motif geometris dan bunga. Sebagai gerbang utama, darzawa menjadi satu-satunya pintu masuk menuju musoleum. Untuk menuju gerbang utama, para pengunjung dapat masuk melalui tiga pintu yang ada di sebelah barat, selatan, atau timur gerbang utama.
Rauza merupakan bangunan utama kompleks Taj Mahal dan memiliki empat menara utama di setiap sudutnya. Makam Mumtaz Mahal terletak tepat dibawah kubah musoleum, sedangkan makam Shah Jahan berada di sebelah barat makam Mumtaz Mahal. Masjid berada disebelah barat musoleum dengan kolam tempat wudu berada di depannya. Bangunan yang identik dengan masjid, yaitu naqqar khana, berada di sebelah timur musoleum. Kemiripan bangunan inti hanya dibedakan oleh arahnya, yaitu menghadap kiblat dan rumah peristirahatan membelakangi kiblat. Rauza menggunakan marmer putih yang didatangkan dari Makrana di Negara Bagian Rajasthan, sedangkan masjid dan naqqar khana menggunakan batu merah yang didatangkan dari Fatehpu Sikri di Uttar Pradesh.
Diantara gerbang utama dan musoleum, terbentang taman seluas 300 x 300 meter dengan gaya Persia. Taman dilengkapi dengan kolam yang memanjang dengan menunjuk arah utara –selatan dan timur-barat.

Setelah 4 abad berdiri, Taj Mahal tetap dikagumi seluruh dunia. Bahkan, statusnya sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia tetap bertahan melintasi ruang dan waktu.   

Komentar