[MULAI AJA DULU]

akan selalu ada saatnya, kamu akan merasa bahwa karyamu tidak akan pernah sebanding dengan orang-orang di sekitarmu; yang memiliki hobi/ kesukaan yang sama. kamu (akan selalu) merasa orang-orang bisa menghasilkan karya yang lebih baik darimu. ketika kamu selesai menghasilkan karya, kamu selalu membanding²kannya dengan milik orang lain, dan mengutuk dirimu sendiri sejadi²nya bahwa karyamu 'tidak akan pernah lebih baik dari dia'

seseorang yang senang menggambar, akan selalu merasa bahwa orang lain memiliki kemampuan menggambar yang lebih hebat darinya.
seseorang yang gemar bernyanyi, akan selalu ragu untuk mendaftarkan dirinya pada ajang pencarian bakat ketika orang lain yang menurutnya lebih baik dari dia, gagal dalam ajang tersebut.
seseorang yang gemar menulis, akan selalu merasa tidak percaya diri ketika melihat tulisan terbaru dari tokoh idolanya.

hingga sampai pada suatu keputusan, bahwa 'kita tidak akan pernah mencapai titik yang kita inginkan' kita mulai ragu akan seluruh realita-realita kehidupan yang siap menghujam ekspetasi kita.

dan ketika kita sudah lelah, kita akan berpikir, "yah, pada akhirnya juga akan gagal; jadi untuk apa berusaha lagi? :)"

padahal, kita tidak harus menjadi lebih baik dari seseorang.. kita tidak harus 'berhasil mengalahkan' atau 'berada pada puncak yang sama' dengan orang lain. 

karena menjadi "berbeda" lebih baik daripada menjadi "sedikit lebih baik"

analoginya kayak gini, semisal kamu adalah sebuah 'paku' dan kebetulan kamu sedang berada dalam 'sekumpulan paku', untuk dapat 'menonjol atau lebih dinotice orang lain'; menjadi 'paku yang lebih panjang dan runcing' memang opsi yang bagus, tapi untuk mencari paku tersebut membutuhkan waktu yang lama. berbeda ceritanya ketika kamu adalah 'paku yang memiliki warna pelangi' orang-orang akan lebih melihat keberadaanmu, menyadari eksistensimu, dan menyadari bahwa kamu itu 'ada'. 

sekali lagi "menjadi 'berbeda' lebih baik daripada menjadi 'sedikit lebih baik'" -Raditya Dika.

webtoon "The Sound of Your Heart" menjadi webtoon no.1 di Korea (bukan) dari gambarnya yang bagus/ menampilkan visual yang indah seperti oppa² tampan korea pada umumnya; karya itu terkenal karena storyline komik tersebut 'berbeda' dari yang lain. meskipun genre yang disenangi untuk platform webtoon adalah romance, namun webtoon ini tetap bertahan dengan genre komedinya, karena Cho Seok berhasil menghasilkan cerita² komedi yang segar dan 'out of the box' dan sering memanjakan pembaca dengan plot twist ending.
buku-buku karya Raditya Dika pun demikian, bukan termasuk buku dengan ejaan dan penulisan yang sempurna, namun sangat jarang sekali ada penulis yang mampu menuangkan komedi ke dalam bentuk buku, dan Raditya Dika berhasil melakukannya. nggak jarang kita dibuat ketawa sejadi²nya kalo udah baca buku-buku bang Radit.

dan tentu semua itu bukan terjadi 'begitu saja', seorang kartunis terkenal tidak serta merta dia diberi 'berkat' bahwa ia pandai menggambar sejak lahir; seorang diva tidak serta merta dianugerahi 'suara emas'; dan Raditya Dika pun tidak serta merta dapat menulis buku bestseller karena ia mempunyai 'bakat menulis sejak lahir'. Semuanya nggak instan, banyak lika-liku dan proses yang panjang bagi orang-orang yang telah berada pada posisinya saat ini untuk mencapai itu semua. 

Pasti ada yang menggambar siang dan malam untuk terus mengembangkan skill menggambarnya.
Ada yang berulang kali mendapat ocehan dari guru les vokalnya karena tidak kunjung mencapai nada tinggi, belum lagi setiap hari dia tidak boleh mengkonsumsi makanan berminyak untuk menjaga suaranya.
Dan ada yang merevisi ratusan draf menulisnya untuk menghasilkan tulisan yang baik. 

"Kunci dari karya yang baik adalah displin. Disiplin untuk melakukannya setiap hari. Misal kamu suka nulis, ya nulis tiap hari. Usahain harus ada karya minimal 1 buat 1 hari. 1 paragraf, atau 1 kalimat aja. Gakusah peduli tulisan hari ini bagus atau engga. Karena menghasilkan tulisan jelek dalam satu hari, lebih baik daripada tidak menghasilkan apa-apa" - Pandji Pragiwaksono.

Setelah usaha maksimal, baru tuh segala kuasa atas hasil yang telah kita usahakan, sudah bukan menjadi urusan kita lagi. Tapi urusan-Nya.

Kuncinya ya istiqomah sama tawakkal, kalo udah dua poin itu, tugas kita sebagai manusia sudah selesai :)

So, apapun yang temen-temen sekarang sedang 'usahakan', jangan pernah menyerah untuk menggapainya, ya! :) 

Komentar