[SI FAST RESPON VS SI MALES BALAS CHAT]

[SI FAST RESPON vs SI MALES BALAS CHAT]

1. Cuma dari pesan singkat aja, aku bisa mengambil pelajaran bahwa "Kita nggak bisa menuntut orang lain untuk memperlakukan kita, sebagaimana kita memperlakukan orang lain tersebut".

2. Contoh sederhananya gini, aku (menurutku pribadi) adalah seorang yang fast respon alias suka bales cepet. Selalu berusaha menjawab pesan yang masuk dengan cepat karena siapa tahu si pengirim pesan memang benar-benar membutuhkan info dariku. Yang kadang suka kesel ketika kita fast respon, eh tapi malah dibales "yeee, cepet amat balesnya, gabut ya lu?" sungguh tidak menghargai perasaan kaum kami, wkwk *jk

3. Namun, di lain sisi, ketika posisinya dibalik; ketika aku benar-benar membutuhkan info dari orang tersebut, dia sangat slow respon alias lama banget jawabnya kek lagi membangun peradaban."Oh, mungkin dia sedang sibuk" pikirku kala itu. 

4. Tapi, kesalnya, dia pernah berkata sendiri bahwa dia memang memiliki kebiasaan untuk tidak langsung membalas pesan yang masuk, namun karena penasaran (tapi tidak ingin terlihat 'online'), maka dia hanya membaca pesan tersebut melalui pemberitahuan/ notifikasi.

5. Ketika ditanyai alasan 'mengapa', ia hanya singkat menjawab "ya gpp si, cm males aja" mAlEs AjA :))) seketika saat itu aku ingin menggelitik ginjalnya. Dan aku berprasangka buruk bahwa mungkin saja aku pernah menjadi salah satu orang yang pernah di'abai'kannya(?)

6. Aku teringat pada salah satu teman SMA yang dulu sempat menghapus nomor kontakku, ketika aku tanya alasannya kenapa, dia seakan enggan menjawab. Tapi aku tak berhenti disitu, aku terus mendesaknya untuk bilang alasannya, karena kami cukup berteman cukup akrab. Dan aku ingin sesegera mungkin memperbaikinya karena mungkin saja aku mempunyai kesalahan padanya. 

7. Dan ternyata benar, dia memang kesal padaku saat itu. wkwk. Dia mengatakan bahwa, "Iya, soalnya kemarin waktu aku menanyakanmu tentang PR Akuntansi, kamu nggak segera menjawabnya, lama aku tunggu sampai larut malam, bahkan kamu hanya membaca pesanku. Padahal kamu jelas-jelas "online" pada saat itu". Setelah dia menjawab alasannya, aku langsung buru-buru menjelaskan bahwa saat itu aku benar-benar tidak sengaja. Aku tidak sadar membuka pesan darinya ketika aku sedang les malam dan ketika aku ingin menjawabnya, aku ditegur guruku karena bermain handphone ketika beliau menjelaskan. Sesampainya di rumah, aku benar-benar lupa untuk menjawab pesannya, dan parahnya aku bertukar pesan dengan orang lain setelahnya, sehingga aku terlihat 'online' tanpa membalas pesan penting dari temanku tadi. Pesannya baru aku jawab sekitar jam 1 pagi sepertinya, aku agak lupa, pokoknya malam sekali; dimana itu udah telat banget yakan:) 

8. Aku dulu sempat berasumsi bahwa tindakannya dengan menghapus kontakku ketika dia sedang kesal padaku adalah berlebihan. Kalau bahasa sekarang mah, istilahnya 'baperan'. Tapi kenyataannya, ketika aku sudah kuliah, aku juga kesal ketika ada seseorang yang tidak menggubrisku, wkwk. Kini aku tahu bahwa saat itu bentuk luapan kekesalannya terhadapku ya dengan hapus kontak aja, tanpa menyalahkanku, tanpa menuntutku untuk berubah menjadi fast respon jika bertukar pesan padanya. ya namanya udah kesel, rasanya pelampiasan apapun sah-sah saja selama itu tidak merugikan siapa pun.

9. Ada satu cerita lagi, dia adalah teman kuliahku. Dia adalah salah satu mahasiswa dengan kecerdasan diatas rata-rata kalau di kelas, atau se-angkatan bahkan. Tak jarang juga dia sering memberikan tutor/ mengajari teman-teman seangkatannya mengenai materi kuliah. Nah, dia sering banget tuh, dapet pertanyaan online via chat di Line. Di suatu malam yang melelahkan, dia sempat cerita bahwa saat itu dia ingin istirahat sejenak dan belum ingin membalas pertanyaan-pertanyaan mengenai materi kuliah yang masuk pada ponselnya. "Iya, Bet, aku bahkan sampai takut kepencet kalau nggak sengaja nge-like postingan di timeline" tau kan fitur di line? yang kalau ada teman kamu menyukai suatu postingan, namanya akan muncul di timelinemu juga. Aku paham, bahwa dia tidak ingin bahwa seseorang yang bertanya soal tadi beranggapan kayak gini : "Yaampun, padahal dia sempet scrolling timeline, tapi chat-ku ngga dibales, bahkan belum diread, ish sombong kali la jadi orang". Aku cuma diam dan menganggap temanku itu benar-benar menjaga perasaan orang lain dan aku salut dengan sikapnya.

10. Itulah yang membuatku sedikit 'geram' dengan alasan 'ya males aja' dari seseorang, maksudku, alasan itu agak sulit untuk diterima, nyatanya kamu nggak sibuk² amat untuk sekedar membalas pesan singkat dari orang lain. Dan, entahlah, sepertinya sejak kejadian waktu SMA itu sekarang aku menjadi orang yang fast respon (yah mungkin hanya akan slow respon kalau lagi tidur aja, uhuk).

11. Yah, meskipun awalnya sedikit kesal. Tapi sekarang aku berusaha untuk mulai lebih 'bodo amat' jika orang lain nyatanya tidak memperlakukanku seperti aku memperlakukannya dengan contoh 'mengenai pesan singkat' yang udah aku ceritain tadi. Aku akan berusaha tetap menjadi 'baik versiku' dengan memberikan sebaik²nya yang aku bisa pada orang lain, dan jika orang lain tidak membalas dengan takaran yang sama, ya sudah. Toh ini bukan suatu hubungan timbal balik mengenai untung rugi.

12. Sudah nggak perlu lagi kamu kesal atau kecewa ketika orang lain tidak memperlakukanmu seperti kamu memperlakukan dia. Karena kamu pasti sudah tahu kan bahwa sifat orang berbeda-beda? Nggak bisa kamu menuntut orang lain untuk menjadi 'sama' sepertimu. Karena kalau kamu kesal/ kecewa, itu sebenarnya bukan salah mereka. Tapi salahmu sendiri yang memberikan ekspektasi berlebihan pada orang lain:)

13. Oh iya, mungkin buat orang² yang tertriggered dengan contoh dari 'si males balas chat' santai aja ya, itu murni opini pribadiku dari si kamu fast respon:). Tentu itu sudah menjadi hakmu, kaum ingin membalas cepat, membalas nanti, atau memutuskan hanya membaca suatu pesan. Nggak perlu terbebani jika memang kamu tidak terlalu ingin membalas cepat suatu pesan. 

Terimakasih sudah membaca tulisanku:) 

*nb : dan kalau pesan singkatmu pernah dibalas "maaf ya, chat kamu tenggelem" santai aja ya, selow, kalem elegan. nggak usah emosi:) positive thinking mungkin hape-nya udah ketelen ikan paus. 
*nb lagi : becanda yaa, aku percaya kok alasannya, cuma waktu itu agak kesel aja:) sekarang dah santuy kok, ehe:) 
*nb lagi dah : tapi teruntuk kamu yang masih aja ngechat dia tanpa ada balasan, inget kata kang parkir kan? 'yak, munduur, pelan-pelan aja, mundurrr troos' :)) heheheh

Komentar