[TANPA PIALA PUN, KALIAN UDAH JUARA]

[TANPA PIALA PUN, KALIAN UDAH JUARA]

Sempet nggak sih kalian berpikir bahwa segala pencapaian kalian saat ini, itu kalian lakukan dengan alasan "mau banggain orang tua?" Banyak banget rasanya, yang semisal dia udah menang sesuatu atau berhasil mencapai sesuatu, ketika ditanyain, "Apa motivasi terbesar kamu?" Terus doi jawab, "Motivasi terbesar saya adalah saya ingin membanggakan orang tua dengan piala-piala yang telah saya dapat". Tapi, yakin tuh kamu udah jujur sama diri sendiri? Hahhahaha. Kalo aku ya mungkin memang orang tua menjadi salah satu faktor aku pengen mencapai suatu keberhasilan, tapi cuma beberapa persen aja. Faktor terbesarnya tentu nggak lain dan nggak bukan; adalah ambisi diri sendiri. 

Perasaan ingin membuktikan kepada orang lain, perasaan ingin diakui orang lain, perasaan ingin menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, perasaan ingin mendapatkan title 'juara'; itulah ambisiku pribadi. 

Jadi, kalau motivasi 'Ingin membuat orang tuamu bangga', mendapatkan gelar juara dalam suatu kompetisi, atau mendapatkan nilai bagus dalam setiap pelajaran, itu bukanlah satu-satunya cara yang bisa kamu lakukan. 

Kalo di film animasi Sing, mungkin orang-orang bakalan fokus ke perjalanan bagaimana Mr.Moon dengan sifat pantang menyerahnya ingin kembali membangun gedung teater ayahnya yang sudah hampir atau sudah bangkrut bahkan. Tapi aku fokus ke hal lain. Aku akan selalu terfokus di satu adegan yang selalu membuatku nangis ketika aku nonton film itu meski untuk kedua, ketiga, atau keempat kalinya. Adegan itu adalah sewaktu Ayah Jhony menjebol dinding penjara untuk dapat melihat anaknya bernyanyi di pusat kota.

Jadi ceritanya si Jhony ini pernah bikin kecewa Ayahnya dengan gagal menjemput Ayah dan gengnya ketika sedang menjalankan misi pencurian. Jhony telat jemput Ayahnya karena harus ikut latihan menyanyi di gedung teater. Kenapa menyanyi? ceritanya dia tuh pengen banggain Ayahnya semisal dia bisa dapetin uang hadiah dari menangin ajang pencarian bakat tersebut karena dia nggak mau nerusin jejak karir Ayahnya yaitu sebagai kriminal kelas kakap, yang udah berhasil melakukan berbagai tindak kejahatan. Singkat cerita dia kejebak macet di jalan, lalu akhirnya, Ayah dan geng kriminalnya gagal dalam pencurian tersebut dan dipenjara. Ayahnya Jhony bener-bener marah saat itu. Bahkan ketika Jhony menjenguk Ayahnya di penjara, dia ngeluarin pernyataan yang buat Jhony sedih banget, kira-kira kayak 'kamu bukan anakku lagi' gitulah. Dan ketika dipenjara, sewaktu temen-temen selnya nyalain TV, dia melihat bahwa yang di TV tersebut adalah anaknya. Dia seneng sekaligus sedih, kayak mikir, 'thats my son! anakku! anakku ada disana, tapi aku nggak bisa hadir buat nemenin dia'. Akhirnya nekat deh Ayahnya menjebol penjara demi ketemu anaknya. Ini nih adegan yang aku bilang selalu buat aku nangis, wkwk. Waktu sang Ayah akhirnya ketemu Jhony di backstage panggung, dan pas banget Mike sebagai penyanyi yang tampil sehabis Jhony,  nyanyiin lagu My Way yang sesuai sama keadaan Ayah Jhony, liriknya kira-kira begini : 

Regrets, I've had a few
But then again, too few to mention
I did what I had to do
And saw it through without exemption

Ayah Jhony langsung memeluk anaknya sembari bilang, "I am so proud of you". Fix, langsung nangis habis itu:"). 

Maksudku gini, sewaktu mereka ketemu, Ayahnya bener-bener kayak udah ngelupain dan memaafkan kesalahan yang telah Jhony lakukan, terlepas dari Jhony yang udah gagal menjalankan misinya, dan terlepas dia sebenernya yang bukan seorang 'pemenang' di ajang tersebut dan sebenernya nggak mempersembahkan uang hadiah itu untuk Ayahnya. Tapi Ayahnya tetep bangga. Ayahnya tetap bangga pada anak laki-laki kecilnya yang sudah tumbuh dewasa dan sekarang udah bisa melakukan sesuatu yang membuatnya bahagia. 

Terkadang kita terlalu sibuk mencari piala atau sebuah pencapaian, hingga lupa apa yang sebenarnya membuat orang tua kita bahagia dan bangga. 

Melihat kita bisa berjalan untuk pertama kalinya, orang tua kita bangga. Mendengar kita bisa mengucapkan kata untuk pertama kalinya, orang tua kita bangga. Iya, sesederhana itu. 

Coba deh kalian tanya ke orang tua kalian, "Ma, Pa, apa bener tanpa adanya piala/pencapaian Mama sama Papa tetep bangga punya anak aku?" meskipun mungkin jawabannya berbeda-beda, tapi aku yakin bahwa jawabannya punya arti gini :  tanpa itu semua, tanpa piala/ pencapaian/ keberhasilan kalian, kalian dari awal udah jadi 'piala' bagi mereka; karena kalian 'sendiri'lah kebanggaan orang tua.

:) Terimakasih telah membaca salah satu tulisanku, baca tulisan-tulisanku yang lainnya di Random Berfaedah, ya! :D

Komentar